Senin, 15 Desember 2008

Elang dan Spesiesnya


Elang

Elang dikenal sebagai burung pemangsa berukuran besar, memiliki kemampuan terbang yang kuat, sayap yang lebar, paruh yang besar dan tajam, serta kuku yang kuat. Elang juga memiliki penglihatan tajam untuk melihat mangsa dari jarak yang jauh. Dengan kemampuan seperti ini, elang menempatkan dirinya berada di puncak rantai makanan pada ekosistem dimana dia berada.

Kebanyakan elang merupakan penghuni dunia lama. Seluruh jenis elang termasuk ke dalam ordo Falconiformes (atau Accitriformes, menurut skema klasifikasi alternatif). Hampir seluruh Falconiformes pemakan daging (karnivora). Elang memiliki rentang umur yang panjang, dan laju reproduksi yang rendah. Seluruh elang berpasangan secara monogami.

Struktur rangka dan otot elang yang unik membuat burung ini memiliki kemampuan terbang jarak jauh, elang Steppe mampu menempuh jarak sejauh 4000 mil dari kawasan Asia tengah hingga ke kawasan Afrika. Tulang pada burung elang (dan burung-burung besar seperti albatros atau vulture) memiliki sifat pneumatic (rangka memiliki rongga yang dipenuhi oleh udara). Selain sifat tulang, kemampuan terbang jarak jauh juga ditunjang oleh modifikasi otot dan sayap. Berat otot pada burung elang terletak pada pusat gravitasinya, sayap berukuran besar dan lebar untuk memudahkan aliran udara menaikkan tubuhnya. Sifat tulang, berat otot, dan ukuran sayap yang unik ini membuat elang dengan bobot 7 Kg menjadi seringan bulu ketika terbang. Selain itu juga dapat membuat elang mampu terbang tanpa mengepakkan sayapnya. Kita dapat lihat ketika elang soaring di udara, sayapnya terbentang dengan lebar tanpa dikepakkan. Sayap dikepakkan biasanya untuk menambah kecepatan terbang, terutama ketika berburu mangsa.

Beberapa jenis yang terkenal:

1. Tawny Eagle (Aquila rapax)

Morfologi

elang1.jpg

Memiliki panjang tubuh 62-72 cm, dan rentang sayap 165-185 cm. Kepala dan tubuh bagian bawah berwarna coklat muda. Tubuh bagian atas memiliki warna bervariasi, mulai dari coklat tua hingga coklat kepucat-pucatan. Ujung sayap berwarna putih. Betinanya berukuran lebih besar daripada jantan. Paruh memiliki bercak hitam pada ujungnya.

Biologi

Elang Tawny termasuk kedalam famili Accipitridae.

Burung ini berkembang biak sebagian besar di Afrika, sebelah utara dan selatan gurun Sahara, dan sepanjang barat daya tropis Asia hingga India. Elang Tawny lebih menyukai habitat terbuka seperti gurun, semi-gurun, stepa, atau savana, dari ketinggan 0 m dpl hingga ketinggan 2400 m dpl.

Burung ini bersarang antara bulan Maret dan Juli pada batang pohon yang besar, biasanya dari keluarga Akasia, atau pada permukaan tanah. Telur yang dihasilkan berjumlah 1-3 telur, dengan masa inkubasi 39-44 hari.

Perilaku

Elang Tawny memakan bangkai dari sisa makanan hyena atau burung kondor, mencuri makanan pemangsa lain, memangsa mamalia dari ukuran sebesar kelinci hingga tikus, serta memangsa reptil seperti ular.

Elang Tawny mengeluarkan suara “kyow” melengking seperti gagak. tetapi secara umum burung ini termasuk pendiam, kecuali ketika display.

2. Elang Filipina (Pithecophaga jefferyi)

Morfologi

elang2.JPG

Kepala burung ini memiliki bulu yang panjang sehingga menyerupai kepala singa. Tubuh bagian atas berwarna coklat, dan tubuh bagian bawah berwarna putih. Betina berukuran rata-rata panjang 1 m, berat 7 kg, dan panjang sayap mencapai 2 m. Paruh berwarna hitam.

Biologi

Elang filipina merupakan salah satu burung raptor hutan terbesar dan terkuat di dunia. Tetapi elang ini juga merupakan elang terlangka di dunia. Elang ini endemik di Filipina, khususnya di pulau Luzon, Samar, Leyte, dan Mindanao. Habitatnya pada hutan tropis dari ketinggian 750 m hingga 1590 m.

Elang Filipina digolongkan ke dalam famili Accipitridae.

Elang Filipina memiliki pasangan monogami seumur hidup. Sarang biasanya di pohon-pohon dipterokarp yang emergen, letak sarangnya antara 27 m hingga 50 m dari atas tanah. Dimensi sarangnya antara 1,2 x 1,2 m hingga 1,2 x 1,7 m.

Betina menghasilkan 1 telur setiap berbiak, dengan masa inkubasi 58-68 hari. Burung dewasa akan menjaga telur dan anaknya selama 20 bulan, sehingga masa berbiak hanya bisa dilakukan setahun sekali. Betina mencapai usia matang seksual pada umur sekitar 5 tahun, dan jantan 7 tahun.

Rentang umur elang Filipina di alam liarnya tidak diketahui. Namun dari hasil pengamatan terhadap elang Filipina yang dikandangkan, memiliki umur hingga 41 tahun. Tetapi karena keadaan di alam liar lebih tidak terkontrol dibandingkan dengan keadaan di kandang, diperkirakan umur elang ini di alam liar lebih pendek daripada elang Filipina yang dikandangkan.

Perilaku

Makanan elang ini bervariasi antara jenis dan ukuran mulai dari monyet, bajing loncat, kelelawar, hingga burung berukuran besar seperti rangkong. burung juvenil belajar berburu tanpa intervensi dari parentalnya. Elang Filipina merupakan pemangsa oportunis dengan preferensi mangsa adalah spesies-spesies yang hidup di atas pohon.

elang3.JPG
Ketika akan berbiak, perilaku display di udara mulai dilakukan. Perilaku seperti soaring berpasangan, kejar-kejaran (betina terjun diagonal di ikuti oleh jantan mengejar dari belakang), dan presentasi talon berpasangan, tercatat selama pengamatan pada sepasang elang Filipina pada awal juli 1999.

Rentang umur elang Filipina di alam liarnya tidak diketahui. Namun dari hasil pengamatan terhadap elang Filipina yang dikandangkan, memiliki umur hingga 41 tahun. Tetapi karena keadaan di alam liar lebih tidak terkontrol dibandingkan dengan keadaan di kandang, diperkirakan umur elang ini di alam liar lebih pendek daripada elang Filipina yang dikandangkan.

3. Blyth Hawk Eagle (Spizaetus alboniger)

Morfologi

Burung berukuran sedang dengan panjang tubuh 51-58 cm. Dewasa memiliki garis pita hitam pada ekor, tubuh bagian atas berwarna hitam, strip hitam putih pada dada, dan memiliki jambul di kepala.

elang4.JPG

Biologi

Elang hitam putih tergolong ke dalam famili Accipitridae.

Distribusinya tersebar di semenanjung Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan. Habitatnya pada hutan terbuka, bukit dan hutan pegunungan hingga ketinggian 1980 m dpl.

Sumber:

http://en.wikipedia.org/wiki/Blyth%27s_Hawk-eagle

4. Steppe Eagle (Aquila nipalensis)

Morfologi

Burung ini memiliki panjang tubuh 62-74 cm, dan rentang sayap 165-190 cm. Perbedaannya dengan elang Tawny adalah ukurannya yang besar dan warna bulunya yang lebih gelap. Berat tubuhnya antara 2500-4000 gram.

elang5.JPG

Biologi

Seperti elang lainnya, elang Steppe tergolong ke dalam famili Accipitridae.

Burung ini bermigrasi pada musim dingin dari Rumania timur hingga Mongolia ke India dan Afrika. Elang Steppe menyukai habitat terbuka seperti gurun, semi-gurun, stepa, atau savana.

Burung ini hampir identik dengan elang Tawny, kecuali secara morfologi.

5. Golden Eagle (Aquila chrysaetos)

Morfologi

Elang emas memiliki panjang tubuh rata-rata 75-85 cm, rentang sayap 150-210 cm, dan berat tubuh 3-5 Kg. Secara umum betina lebih besar daripada yang jantan. Tubuhnya berwarna coklat tua, kecuali pada leher dan kaki berwarna emas, serta pada bagian tengah sayap berwarna coklat muda.

elang6.JPG

Biologi

Habitat elang emas bervariasi dari hutan pegunungan yang lembab hingga padang rumput. Burung ini terdistribusi di Eropa dan Asia.

Sarangnya berada di tebing atau di pohon-pohon yang tinggi. Ukuran sarangnya mencapai diameter 2 m dan tinggi 1 m.

Elang emas berpasangan secara monogami seumur hidup. Betina mengeluarkan telur antara bulan Januari dan Maret. Telur akan menetas setelah 45 hari. Anakan diberi makan oleh induknya sebelum mampu melakukan percobaan terbang pertama selama 50 hari.

Perilaku

Elang emas berburu secara berpasangan. Pasangan yang satu memojokkan mangsa, dan pasangan lainnya menangkap mangsa. Mangsa burung ini sebagian besar adalah mamalia berukuran sedang seperti marmut dan tikus, rubah, dan rusa muda.

Bio Diesel

Bio Diesel Teknologi


Meskipun istilah bio-diesel mempunyai kata diesel, namun bio-diesel bukanlah merupakan bahan yang mengandung diesel berbahan minyak bumi. Melainkan, bio- diesel terbuat dari kandungan senyawa organic. Bio-diesel dapat dibuat dari umumnya minyak nabati, seperti kacang kedele, maize, rapeseed (canola), jarak (jatropha), sawit (palm), kacang dan bunga matahari dan juga minyak sayur sebagaimana minyak yang biasa dipakai pada minyak makan sehari-hari, lemak hewan dan bahkan ganggang.  tanaman Jarak pagar yang dibudidayakan

Pada kenyataannya, ketika Dr. Rudolf Diesel pertama kali mengembangkan mesin diesel pada tahun 1895, penemuannya membawa kepada bermacam bahan bakar yang akan digunakan pada mesin tersebut, termasuk minyak sayur. Semenjak masa Rudolf Diesel tersebut, mesin diesel dimodifikasi untuk menggunakan bahan bakar minyak yang termurah saat itu yaitu ‘petroleum’. Setelah meninggalnya R.Diesel, industri petroleum menanamkan modalnya pada mesin diesel dengan memberikan label bahwa diesel sebagai salah satu hasil samping distilasi minyak bumi. Dengan kata lain, minyak diesel yang kotor dan murah tersebut menjadi bahan bakar mesin diesel dan minyak sayur sebagai bahan bakar dilupakan sama sekali sebagai salah satu sumber bahan bakar.

Namun,dengan terjadinya krisis energi ditahun 1970an, para peneliti meninjau kembali pandangan Rudolf Diesel yang asli dan sampailah kepada pengembangan proses sederhana untuk kembali menggunakan minyak sayur untuk dapat digunakan kembali sebagai bahan bakar mesin diesel. Proses pembuatan bio-diesel ini dikembangkan kembali pada akhir 1970an dan dinamai sebagai “trans-esterfication” dengan melibatkan “blending vegetable oil” dan “alcohol” (ethanol atau methanol); yang diproses menggunakan katalis Natrium Hidroksida atau Kalium Hidroksida dan Air. Keempat unsur ini adalah mutlak harus tersedia dlam pembuatan bio-diesel.

Molekul dari Minyak Sayur yang dikenal terdiri dari Tiga Ester yang ditempeli oleh molekul Gliserin dan juga dikenal sebagai Trigliserida. Tri mengacu kapada Tiga Ester dan Gliserida mengacu kepada Gliserin. Sekitar 20% molekul minyak sayur adalah Gliserin. Gliserin juga dikenal sebagai Gliserol dan Gliserida. Gliserin ini menjadikan minyak sayur menebal dan lengket. Ester adalah bahan dasar dari minyak bio-diesel dan selama proses pembuatan bio-diesel, Ester dalam minyak sayur dipisahkan dari Gliserin.

 alat yang digunakan untuk memeras biji jarak pagarUntuk memecah Trigliserida atau minyak sayur tersebut, perlu ditambahkan katalis. Katalis akan memecah Trigliserida dan melepaskan Ester. Ada saat Ester terpisah, mereka akan dikombinasikan dengan Alkohol. Katalis akan menggabungkannya dengan Gliserin, dan kemudian jatuh ke dasar container reactor bio-diesel atau tangki yang memproduksi Alkil Ester dan Sabun Gliserin. Katalis yang biasa seperti disampaikan diatas yaitu dipakai NaOH (Sodium Hidroksida/Soda Kostik) dan KOH (Kalium Hidroksida). Namun bila menggumakam KOH sebagai katalis, maka membutuhkan jumlah bahan yang lebih banyak. Perlu diingat bahwa kedua bahan tersebut sangat reaktif dan cukup berbahaya.

Komponen Gliserida kemudian digantikan dengan Alkohol. Ethanol atau Methanol salah satu dapat digunakan. Harga Methanol mungkin lebih murah dari Ethanol namun Methanol dapat memberikan reaksi bio-diesel yang lebih stabil. Tetapi Methanol adalah alkohol yang agresif dan dapat melarutkan karet dan berakibat fatal kalau tertelan oleh karena itu perllu penanganan yang sangat hati-hati, disamping itu alkohol juga sangat mudah nyala, dan warna nyalanya tidak berwarna. Apabila alkohol tercampur dengan soda maka akan terjadi pembakaran dan akan membakar apa saja. Disamping itu soda merupakan bahan yang sangat korosif dan berbahaya bagi kulit.

 Methyl Ester untuk pembuat Bio-diesel dapat dibuat dari Methanol dan Ester Minyak Sayur. Begitu juga dengan Ethil Ester yang dapat dibuat dari Ethyl Alkohol dan Ester Minyak Sayur Secara umum Alkil Ester adalah kombinasi antara Alkohol dengan Ester Minyak Sayur. Dalam hal mana Alkohol atau jenis Minyak Sayur yang digunakan, reaksi bio-diesel selalu melibatkan pemecahan molekul Trigliserida manjadi Tiga Ester dan Satu Molekul Gliserin. Setiap Tiga Ester mengandung Satu Alkohol. Dari satu molekul Trigliserida bisa diperoleh Tiga molekul Alkil Ester.

Jumlah Katalis yang digunakan dalam rekasi Bio Diesel sangat tergantung kepada kondisi pH dari Minyak Sayur yang dipakai. Oleh karena itu, maka keberhasilan reaksi Bio-diesel akan tergantung sekali kepada kemampuan kita untuk mengukur pH dari Minyak Sayur tersebut. Minyak Sayur mempunyai pH <>7.

Minyak Sayur Bekas lebih Asam lagi sebagai akibat dari pemanasan atau kena nyala api. Apabila Minyak Sayur dipanaskan dengan memberikan Hidrogen, maka terbentuklah Hidrogenasi, dan kemudian menghasilkan Asam Lemak Bebas. Asam Lemak tersebut meengambang dalam Trigliserida, dan Bebas menempel kepada setiap senyawa Basa. Sekarang, Asam Lemak Bebas cenderung meningkat pada temperature pembekuan Minyak Sayur. Oleh karena itu Minyak Sayur membeku pada suhu kamar. Ketika pembuatan Bio diesel berlangsung perlu diingat bahwa untuk menghilangkan Asam Lemak Bebas. Untuk itu katalis yang berlebih dapat digunakan dalam reaksi Bio -diesel. Proses ini akan menetralisir Asam Lemak Bebas. Seberapa banyak Katalis yang digunakan tergantung kepada seberapa Asam kandungan Minyak Sayur yang dipakai.

Minggu, 14 Desember 2008

Ketahanan Iklim

Mungkin bagus juga British Council (BC)mengangkat tema yang tidak begitu dikenal seperti ketahanan iklim (dlm bahasa inggris ‘climate security‘) karena memang kata ini belum di dipublikasikan luas di internet dan BC ingin mengangkatnya sebagai sebuah isu di dalam lomba blog yang mereka adakan. Saya juga sudah lama tidak menulis tentang lingkungan.

Postingan kali ini hanyalah pembuka, mari berharap bakal ada menu utama yang lebih menggigit daripada postingan ini.

Ketahanan iklim sendiri berhubungan dengan pemanasan global dan perubahan iklim, jadi marilah kita lihat satu persatu.

Pemanasan Global
Siapa sih yang tidak kenal dengan kata ini sekarang? Waktu pertemuan UNFCC kemarin di Bali sampai ibu-ibu di lingkungan saya bekerja saja (waktu itu) tahu kata pemanasan global.

gambar diambil dari situs KLH

Dari skema gambar diatas sudah jelas kalau pemanasan global adalah meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi karena sinar matahari yang masuk ke bumi tidak dapat dipantulkan secara sempurna akibat aktifitas manusia dalam menghasilkan gas rumah kaca. Aktivitas manusia yang dimaksud adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya ke atmosfer. Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, ia semakin menjadi insulator yang menahan lebih banyak panas dari Matahari yang dipancarkan ke Bumi (sumber dari Wikipedia).

Jadi sih intinya Bumi kita tuh memanas karena sinar matahari yang sudah masuk ke bumi kita tidak bisa keluar lagi karena gas-gas rumah kaca tadi membentuk lapisan di atmosfer yang memantulkan sinar matahari tadi (kalau mau baca lebih lengkap silahkan lihat di Wikipedia).

Perubahan Iklim
Nah kalau suhu di bumi meningkat dengan cepat tentu saja akan mengakibatkan perubahan iklim yang bisa menjadi sangat ekstrim. Kok bisa begitu?!

Ok, kita analogikan saja bumi sebagai badan manusia. Suhu badan normal manusia adalah 36-38 derajat celcius. Naik setengah derajat celcius saja sudah dianggap demam dan apa yang terjadi kalau kita demam? Pasti ada perubahan yang signifikan terhadap kerja badan kita khan?

Nah dari analogi di atas kita melihat ke kondisi bumi. Diberitakan oleh ANTARA kalau tidak ada kegiatan pengurangan emisi diperkirakan pada tahun 2030 suhu bumi akan meningkat sampai 6 derajat. Setengah derajat saja sudah dianggap demam apalagi 6 derajat?

Kalau suhu bumi meningkat secara ekstrim pastilah kerja ekologi bumi juga akan berantakan. Iklim yang tidak dapat diperkirakan dan sumber daya alam seperti sumber makanan juga pasti akan kacau karena petani tidak bisa memperkirakan musim yang baik untuk menanam. Dan apa akibatnya kalau kebanyakan dari manusia tidak dapat mempunyai akses ke sumber makanan? Chaos pastinya dan kekacauan ini nantinya mempunyai potensi untuk merembet ke masalah ekonomi, sosial, politik dan yang lainnya.

Ketahanan Iklim
Dari searching yang saya lakukan, saya tidak menemukan definisi dari ketahanan iklim atau climate security. Jadi kalau saya boleh menyimpulkan, ketahanan iklim adalah suatu kondisi / kekuatan iklim untuk dapat bertahan dari pemanasan global maupun dampaknya seperti perubahan iklim.

Dan bagaimana ketahanan iklim dapat dicapai? Tentu saja dari usaha kita semua sebagai penghuni bumi yang selama ini sudah mengeruk kekayaan alam bumi untuk kenyamanan tempat tinggal kita.

Karena saya tidak berkompeten dalam isu ini, saya harap ada masukan dari teman-teman terkait dengan isu ini atau mungkin ada yang punya akses informasi lebih baik.